Rabu, 24 Juli 2013

Sistem Ekskresi Pada Manusia



Ada beberapa istilah yang erat kaitannya dengan proses pengeluaran zat pada tubuh manusia, yaitu :

1.      Defekasi, yaitu proses pengeluaran sisa-sisa pencernaan makanan melalui anus yang disebut feces.
2.      Ekskresi, adalah pengeluaran zat-zat sisa (ekskrit) hasil proses kimiawi pada metabolisme yang tidak berguna lagi bagi tubuh. ex : karbondioksida (CO2), keringat, urine dll.
3.      Sekresi, adalah pengeluaran getah (sekrit) oleh suatu kelenjar berupa enzim atau hormon yang mempunyai fungsi tertentu.

Dalam metabolisme karbohidrat dan lemak akan dihasilkan zat sampah berupa air dan C02, sedang dalam  metabolisme protein akan dihasilkan air, C02 dan senyawa nitrogen. C02 akan dikeluarkan melalui paru-paru bersama-sama dengan uap air. Sedang senyawa nitrogen akan dikeluarkan melalui ginjal bersama air dalam bentuk urine. Di samping melalui ginjal air juga dikeluarkan melalui kulit berupa keringat. Dalam keringat ini ikut terlarut garam yang dikeluarkan oleh tubuh.

Ø Alat - alat Ekskresi Pada Manusia :

Ada beberapa organ yang mempunyai fungsi yang penting sehubungan dengan proses ekskresi, yaitu :
1.      Paru - paru ; mengeluarkan uap air dan C02.
2.      Hati ; mengeluarkan urea dan membentuk empedu.
3.      Ginjal ; mengeluarkan air berupa urine yang di dalamnya terlarut garam-garam mineral dan senyawa nitrogen.
4.      Kulit ; mengeluarkan air, garam-garam mineral, dan minyak.

A.   Paru - Paru
Paru-paru merupakan salah satu organ ekskresi dalam tubuh. Manusia memiliki sepasang paru-paru, yaitu paru-paru kiri dan kanan. Paru-paru tersebut memiliki fungsi utama sebagai alat pernapasan yang berhubungan erat dengan sistem ekskresi. Dengan bernapas, kamu mengambil O2 dari udara dan mengeluarkan CO2 dan H2O.
Sisa metabolisme di jaringan berupa karbon dioksida dan air diangkut oleh darah ke paru-paru untuk dibuang dengan cara difusi di alveolus. Di alveolus banyak pembuluh kapiler yang memiliki selapis sel sehingga proses tersebut dapat berjalan dengan baik.

B.   Hati
Hati merupakan kelenjar terbesar yang terdapat di dalam tubuh manusia, terletak dalam rongga perut sebelah kanan tepatnya di bawah diafragma, berfungsi untuk :
·         menetralisir racun sehingga tidak membahayakan tubuh, kemudian racun ini akan dikeluarkan melalui urine.
·         mengubah glukosa menjadi glikogen untuk mengatur kadar gula dalam darah.
·         merupakan tempat pembongkaran protein menghasilkan amonia/urea.
·         tempat sintesis beberapa zat.
·         tempat pembentukan dan pembongkaran sel darah merah yang sudah rusak
·         membentuk empedu untuk membantu pencernaan lemak

C.   Ginjal
Ginjal merupakan alat ekskresi utama pada manusia. Ginjal kiri biasanya berukuran lebih besar daripada ginjal kanan. Ginjal kanan lebih rendah letaknya daripada ginjal kiri karena terdesak oleh hepar (hati). Ginjal berfungsi untuk mengekskresikan zat-zat sisa metabolisme yang mengandung nitrogen, seperti urea, dan ammonia. Selain itu, ginjal juga berfungsi untuk mengeluarkan zat-zat yang jumlahnya berlebihan.

·         Struktur pada Ginjal :
a.       Kulit Ginjal (korteks)
Pada kulit ginjal banyak terdapat badan Malpighi yang berjumlah ± 1 juta. Badan malpighi terdiri atas glomerulus.
b.      Sumsum Ginjal (medula)
Sumsum ginjal berupa badan-badan yang berbentuk kerucut dan banyak mengandung saluran yang mengumpulkan urine yang disebut tubulus kontortus.
c.       Rongga Ginjal (pelvis)
Di rongga ini bermuara saluran pengumpul. Dari rongga tersebut, urine keluar dari saluran ureter menuju vesika urinaria (kandung kemih). Dari kandung kemih, urine keluar tubuh melalui saluran uretra.

·         Pembentukan Urine pada Ginjal :
Proses pembentukan urine melalui tiga tahap, yaitu filtrasi di glomerulus, reabsorbsi di tubulus proksimal, dan augmentasi di tubulus distal dan saluran pengumpul.

a.       Filtrasi (penyaringan)
Filtrasi darah terjadi di glomerulus, yaitu kapiler darah yang bergelung-gelung di dalam kapsul Bowman. Pada glomerulus terdapat sel-sel endotelium sehingga memudahkan proses penyaringan. Selain itu, di glomerulus juga terjadi pengikatan sel-sel darah, keping darah, dan sebagian besar protein plasma agar tidak ikut dikeluarkan.
Hasil proses infiltrasi ini berupa urine primer (filtrate glomerulus) yang komposisinya mirip dengan darah, tetapi tidak mengandung protein. Di dalam urine primer dapat ditemukan asam amino, glukosa, natrium, kalium, ion-ion, dan garam-garam lainnya.

b.      Reabsorbsi (penyerapan kembali)
Proses reabsorpsi terjadi di dalam pembuluh (tubulus) proksimal. Proses ini terjadi setelah urine primer hasil proses infiltrasi mengalir dalam pembuluh (tubulus) proksimal.
Bahan-bahan yang diserap dalam proses reabsorpsi ini adalah bahan-bahan yang masih berguna, antara lain glukosa, asam amino, dan sejumlah besar ion-ion anorganik. Selain itu, air yang terdapat dalam urine primer juga mengalami reabsorpsi melalui proses osmosis, sedangkan reabsorpsi bahan-bahan lainnya berlangsung secara transpor aktif.
Proses penyerapan air juga terjadi di dalam tubulus distal. Kemudian, bahan-bahan yang telah diserap kembali oleh tubulus proksimal dikembalikan ke dalam darah melalui pembuluh kapiler yang ada di sekeliling tubulus. Proses reabsorpsi ini juga terjadi di lengkung Henle, khususnya ion natrium.
Hasil proses reabsorpsi adalah urine sekunder yang memiliki komposisi zat-zat penyusun yang sangat berbeda dengan urine primer. Dalam urine sekunder tidak ditemukan zat-zat yang masih dibutuhkan tubuh dan kadar urine meningkat dibandingkan di dalam urine primer.

c.       Augmentasi (penambahan)
Urine sekunder selanjutnya masuk ke tubulus kontortus distal dan saluran pengumpul. Di dalam saluran ini terjadi proses penambahan zat-zat sisa yang tidak bermanfaat bagi tubuh. Kemudian, urine yang sesungguhnya masuk ke kandung kemih (vesika urinaria) melalui ureter. Selanjutnya, urine tersebut akan dikeluarkan dari tubuh melalui uretra.
Urine mengandung urea, asam urine, amonia, dan sisasisa pembongkaran protein. Selain itu, mengandung zat-zat yang berlebihan dalam darah, seperti vitamin C, obat-obatan, dan hormon serta garam-garam.

D.   Kulit
Kulit merupakan salah satu alat ekskresi yang diperlukan tubuh untuk mengeluarkan air, garam, dan urea dari dalam tubuh berupa keringat. Ekskresi melalui kulit sangat berhubungan dengan suhu dan aktifitas yang kita lakukan.
Bagian yang berfungsi sebagai alat ekskresi adalah kelenjar keringat (glandula sudorifera) yang terletak di lapisan dermis. Kulit manusia terdiri atas dua bagian, yaitu epidermis dan dermis.
·         Struktur pada Kulit :
a.       Epidermis
Epidermis terdiri atas dua lapisan, yaitu stratum korneum (lapisan tanduk) dan lapisan malpighi. Stratum korneum merupakan lapisan kulit mati yang dapat mengelupas dan digantikan oleh sel-sel baru. Sedangkan, lapisan malpighi terdiri atas lapisan spinosum dan germinativum.
Lapisan spinosum berfungsi menahan gesekan dari luar. Lapisan germinativum mengandung sel-sel yang aktif membelah diri, menggantikan lapisan sel-sel pada stratum korneum. Lapisan malpighi dapat memberi warna pada kulit karena mengandung pigmen melanin. Jika pigmen melanin terlalu banyak, warna kulit seseorang menjadi gelap.

b.      Dermis / Kulit Jangat
Pada bagian dermis terdapat pembuluh darah, akar rambut, ujung saraf, kelenjar keringat, dan kelenjar minyak. Kelenjar keringat menjadi aktif saat suhu panas. Hal ini menyebabkan keringat keluar ke permukaan kulit dengan cara penguapan. Penguapan ini mengakibatkan suhu di permukaan kulit turun. Sebaliknya, pada saat suhu lingkungan rendah (dingin), kelenjar keringat tidak aktif dan pembuluh kapiler di kulit menyempit.
Pada kondisi seperti ini, darah tidak membuang air dan sisa metabolisme yang menyebabkan penguapan sangat berkurang. Hal ini menyebabkan suhu tubuh tetap dan tubuh tidak mengalami kedinginan. Keluarnya keringat dikontrol oleh hipotalamus.
Di bawah dermis sebenarnya terdapat jaringan ikat bawah kulit yang memiliki batas yang tidak jelas. Dilapisan ini terdapat lemak yang berfungsi sebagai cadangan makanan. Lemak berfungsi untuk menahan panas tubuh dan melindungi tubuh bagian dalam terhadap benturan luar.

Ø Contoh Penyakit / Kelainan Pada Alat - alat Ekskresi Manusia :

v  Pada Paru - paru
1.      Radang Paru - paru
2.      TBC (Tuberculosis)
3.      Asma

v  Pada Hati
1.      Hepatitis
2.      Penyakit Kuning

v  Pada Ginjal
1.      Nefrosis
2.      Nefritis Glomerulus
3.      Sistisis
4.      Batu Ginjal
5.      Radang Ginjal
6.      Albuminuria
7.      Diabetes (Melitus dan Insipidus)
8.      Poliuria dan Oligouria
9.      Anuria

v  Pada Kulit
1.      Jamur (Panu, Kadas, Kurap, Ringworm)
2.      Jerawat
3.      Skabies
4.      Eksim
5.      Biduran
6.      Gangren
7.      Psoriasis
8.      Kanker Kulit